Kamis, 13 Desember 2012

Renungan dari Catatan Diary-ku Di Th 2012


Renungan dari Catatan Diary-ku.

Bismillah...

Hari-hari-ku berlalu begitu cepatnya, lebih cepat dari pergerakan awan yang melintas di atas kepalaku sedang amalku tidak bertambah...
       Burungpun selalu memanfaatkan waktunya 
Kelalaian selalu menyelimuti setiap detikku, saya tak mengerti adakah sama antara angan-angan dengan cita-cita...

Sungguh angan-angan yang tinggi telah memperdayaiku...

Saya selalu berfikir berapa banyak waktu yang telah terlewatkan tanpa ada karya sedikitpun, hanya kemalasan dan lemahnya semangat dalam belajar yang selalu menyelimuti diri...


Kemaren telah berlalu, besok belum tau dan hari ini adalah  kesempatanku, tetapi hawa nafsu selalu terdepan dalam menasehatiku...

Kadang kesadaran dan semangat datang tidak di sangga-sangka dan pergi pun dengan cepat. Lalu di mana TINGGINYA CITA-CITA...???

Catatan kegagalan demi kegagalan telah penuh memenuhi buku diary-ku, dan saya rasa sudah terlalu banyak tinta habis karenanya...


Bulan depan tanggal 13 januari umur-ku sudah 23 th. Terasa sudah semakin tua dan hilang kesempatan-kesempatan emas hidup-ku. Tapi mana karyaku???
Tidakkah saya mengetahui Imam Ibnu Jarir At-Thobari begitu memanfaatkan waktunya, dan ber'azaam ingin menafsirkan Al-Qur'an dan di tulis dalam 30.000 lembar.

Dialah seorang uswah, Imam Ibnu Jarir At-Thobari, Syekh para ahli tafsir dan ahli hadits serta para sejarawan, imam mujtahid agung. Dia adalah tokoh dari sejumlah tokoh dalam hal optimalisasi waktu serta penggunaanya untk belajar, menulis, dan mengarang sehingga karya tulisnya mencapai bilangan yang sangat mengagumkan dan mencengangkan. Bahkan dalam buku Tarikh Baghdad karangan Khatib Al Bagdadi mengisahkan karanganya mencapai 350.000 ribu lembar. Subhanalloh... Hati ini bergetar tatkala membaca kisah beliau...

Bahkan ada kata-kata beliau yang terus terngiang2 dalam benak-ku setelah membaca biografi beliau.
Tatkala beliau menyampaikan cita2 beliau kepada sahabat2nya.
"Apakah kalian memiliki semangat untuk menafsirkan Al-Qur'an?" Mereka menjawab: "seberapa kira2 ukuran tafsir yang anda maksudkan?" ia menjawab: "TIGA PULIH RIBU LEMBAR" Mereka menjawab: "wah, kalo begitu umur kita telah habis sebelum merampungkanya". maka ibnu jarir meringkas menjadi 3000 lembar. dan mengatakan:
"SUNGGUH CITA-CITA TINGGI TELAH MATI"

Lalu di mana kamu sekarang...??? Apa saja yang sudah kamu lakukan...??? Berapa banyak waktu yang terbuang untuk main2 dan jalan2, serta ngobrol yang sia2...??? atau mungkin terlalu banyak tidur dan makan...??? atau mungkin dan mungkin...

23 th telah berlalu dalam hidupmu... kegagalan, kelalaian, kemalasan, dan lemahnya amal dalam mengejar cita2 sudah cukup menjadi bumbu yang siap di masak dan di racik sehingga membuahkan manfaat bagi duniamu dan akheratmu...

Sungguh fadhilah tempat(Mekah dan Madinah) tidak lebih mulia dari pada keutamaan dan kemulyaan waktu, karena sifat waktu adalah berwatak dingin dan tidak punya kompromi. Dia akan meninggalkan siapa saja yang tidak cepat tanggap, sigap dan tangkas dalam melayaninya...

Pergunakanlah 5 hal dalam kebaikan sebelum datang 5 hal, yaitu masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu. (HR. Al hakim dalam Al mustadrok).

Imam Ibnu Qoyim pernah berkata, "Salah satu bentuk penyia-nyiakan terbesar adalah menyia-nyiakan hati dan waktu. menyia-nyiakan hati berarti lebih mementingkan duniadari pada akherat. sedangkan menyia2kan waktu adalah dengan banyak berangan2an. oleh karena itu, maka terkumpullah semua kerusakan dengan mengikuti hawa nafsu dan tinggi angan-angan. Sementara seluruh kebaikan terdapat dalam mengikuti petunjuk dan bersiap berjumpa dengan Alloh.

Syekh Fakhrudin berkata, "Demi Alloh, saya merasa menyesal atas waktu yang terlewatkan yang tidak saya gunakan untuk urusan ilmu seperti waktu yang saya gunakan untuk makan. karena waktu dan masa adalah sesuatu yang amat berharga."

Hasan Al Basri berkata," Hai anak adam, diri mu tak lain adalah kumpulan dari hari-hari. Setiap kali harimu lewat, maka saat itu pula sebagian darimu telah hilang. saya menemukan ada orang yang lebih pelit atas waktu dari pada atas uangnya."

Syehk Ibnu Uqail Al-Hanbali berkata," Saya tidak bisa menyia2kan satu detik saja dari usia saya. ketika lidah saya tak bisa saya gunakan untuk belajar dan berdiskusi dan mata saya tidak dapat saya gunakan untuk membaca, maka saya gunakan otakku untuk berpikir dapa daya istirahat.

Ibnu Mas'ud juga berkata," Saya tak pernah menyesali dari suatu hari ketika matahari tenggelam dan usia saya berkurang, sementara amal saya saat itu tak bertambah."

Merekalah tauladanmu...
Janganlah kau terlalu menuruti nafsu dan sahabat di sekitarmu yang selalu mengajak pada kelalaian dan kehinaan...

Jadikanlah Akhir cita-citamu bertemu dengan Alloh dan berkumpul dengan para Anbiya' Syuhada' dan Solihin

Wallohu 'Alam.

3 komentar: